Penimbun

Pernah ga sih ? saat buka lemari, apakah itu lemari baju, lemari sepatu, lemari dapur apalagi rak gudang, mendadak kepala jadi puyeng, pening, pandangan berkunang-kunang. Alamaaak barang sebanyak ini kok bisaaaa ada ya? padahal yang dipake ya itu-itu aja… fiyuuuh. Belum lagi kalau semangat inemnya timbul semua barang dibongkarin dipilah-pilah.. lah lah laaah kok ini ada dua, itu kok masih bagus, waaa ini masih kereeen.. tapi kok lama ga kliatan yaaa?. jadilah barang yang tadinya ingin dibersihkan dari lemari disimpan kembali. Taraaaa. tumpukan hanya sekedar berpindah tempat dan mungkin saja akan bertambah jika penyakit  “kepepet soping” kambuh.

Padahal kalau dibilang boros, menurut penerawangan pribadi, Saya dan ibu-ibu yang berkisah seperti diatas bukan tipe orang yang boros yang suka beli ini itu kecuali kepepet, tapi, ada tapinya siiiy… hehehe. masalahnya kepepet sopingnya seriiing, apalagi rada susah nolak kalau ditawari temen jualan # toyorkepalasendiri.

Sering bilang ke anak, ” makanan dihabiskan ya nak, bayangkan orang yang tidak mendapatkan makanan seenak dan sebanyak ini” bla bla bla…. dan sederet nasehat lainnya. Tapi terkadang lupa ternyata hidup bukan hanya sekedar makan dan minum, ada perlengkapan lainnya yang  terlupa untuk diajarkan kepada anak bahkan diri sendiri supaya menikmati apa yang ada, secukupnya ya.. secukupnya.

Perut kita hanya mampu menampung makanan sepiring, tapi di meja makan tersedia beragam makanan yang siap dilahap, mulai dari nasi, sayur, ikan, ayam, buah belum lagi kerupuk, makanan penutup dll. sehingga ujung-ujungnya perut jadi begah.

Badan kita hanya satu, seminggu hanya 7 hari, tapi baju di lemari melebihi baju di butik, yang memaksa kita membutuhkan lemari besar yang mungkin saja dari lemari sebesar itu baju yang kita pakai hanya satu rak saja.

Kaki hanya sepasang, namun sepatu berpasang-pasang mulai dari beda model sampai hanya beda warna. Setelah disadari yang sering dipake adalah sandal teplek yang berbahan tipis namun nyaman dipakai. Kita terkadang melupakan kenyaman diri sendiri demi memenuhi keinginan nafsu diri. Ternyata… hidup sederhana itu tak semudah diucapkan ya, bahkan hal-hal sederhana seperti diatas sering terlupakan.

Mudah untuk kita komentar, waaah mobilnya banyak bangeet, kepake ga ya?. Tapi suka lupa kita juga ga kalah buruknya dari mereka yang kita bicarakan.

.Biasa membelikan anak perlengkapan sekolah selengkap-lengkapnya ; pensil satu box, penghapus selusin, buku berpak-pak, baju seragam 2 pasang daaan sederet kebutuhan lainnya. Sehingga ujung-ujungnya untuk kebutuhan lainnya, tanpa disadari orangtuapun akan terbiasa  menambah barang baru tanpa difikirkan terlebih dahulu, itu baru untuk anak, belum lagi kebutuhan lainnya.

Kalau sudah begini seluas apapun rumah tidak akan pernah cukup untuk menampung barang dan mungkin saja 40 persen barang itu sesungguhnya adalah tumpukan sampah yang masih disayang-sayang untuk dikeluarkan dari rumah.

Jadi ingat salah satu serial CSI, dikisahkan seorang ibu yang dalam istilah psikologinya bisa disebut gangguan penimbun (hoarding compulsive), masih bagusnya si ibu ini menimbun barang-barangnya secara teratur menurut tahun dan peristiwa. Namun tak sekali saya lihat di film, di berita bahkan di alam nyata barang-barang yang ditumpuk menjadi sampah yang mengotori pemandangan yang pada akhirnya bisa menganggu anggota keluarga dan lingkungan.

Biasanya alasan hobi menimbun barang ini adalah karena sejarah si barang, sehingga berat untuk melepaskannya. ya syukur masih ada sejarahnya terus disimpan. Tapi yang ada sekarang adalah barang menumpuk karena barang lama masih bagus, barang baru sudah menanti masuk lemari. begitu aja seterusnya.

Hobi menimbun barang diatas bisa kita atasi dengan pelan-pelan belajar dari hal yang sederhana seperti :

1. membawa uang secukupnya dan tidak membiasakan membawa kartu debit dan  kredit saat bepergian. Kecuali memang dibutuhkan dan telah direncanakan sebelumnya.

2. Belanja bulanan sesuai daftar belaanja di retail yang lebih kecil.  Belanja di retail besar membuat lapar mata dan selalu keluar dari rencana belanja semula dan biasanya bujet akan membengkak sampai 30 persen. Walaupun biasanya ada iming-iming diskon ataupun katanya harga lebih murah.

3. Memilah barang yang tidak pernah dipakai, kemudian bisa didermakan pada orang yang membutuhkan atau bisa buka garage sale atau dijual online itulah gunanya OLX hehehe

4. Think before shopping…. hehehe pentiing banget ini mah.

Yak sekarang coba dicek-cek kembali barang-barang dirumah, jika banyak yang tidak terpakai tapi kita masih sayang melepaskannya bisa jadi kita mengalami gangguan penimbun (hoarding compulsive).

Perlengkapan Haji dan Umroh

Bismillah,

Masya Allah, Tak terasa Musim Haji 1437 H sudah didepan mata, waktu terasa cepat berlalu. Masih kebayang rempongnya kami mempersiapkan segala sesuatu perlengkapan perjalanan haji. Intinya adalah sama seperti saat kita melakukan perjalanan kemanapun yang  harus diingat adalah ” KENALI MEDAN DAN  AKTIVITAS SELAMA PERJALANAN.” ga mungkin kan ke negara gurun pasir yang suhunya rata-rata diatas 40 c, lagi musim panas pulak. kita bawa mantel seabrek-abrek, Paneeh Angeeeek !! kalo kata orang paris (Pariaman Sekitarnya). Bawa baju seabrek-abrek ternyata yang dibawa baju untuk syuting padahal mau ibadah.

Baiklah semoga daftar bawaan  berikut ini bisa menjadi masukan untuk calon haji dan umroh. Bedasarkan pengalaman pribadi dengan perjalanan 40 hari, sehingga untuk yang perjalanannya lebih pendek bisa menyesuaikan

  1. Pakaian dan penunjangnya

A. Wanita

  1. Baju Ihram 1 stel : Sebaiknya putih. Banyak jamaah wanita Indonesia yang memakai sarung tangan ihram yang menutup punggung tangan, yang menurut saya itu malah sangat menganggu dan tidak efektif. Jika kita faham mana batasan aurat Insyaallah sarung ini tidak dibutuhkan.    Sumber Google
  2. Baju Gamis/Atas dan bawahan : 2 stel ===> Dipakai untuk sehari-hari bolak-balik masjid.
  3. Jilbab ; 3 Pcs ===> Saya membawa yang ukuran jumbo sehingga sangat bermanfaat untuk sebagai pakaian sholat saat ke masjidil harom.
  4. Mukena : 1 stel ===> untuk sholat di kamar jika dibutuhkan
  5. Sajadah : 1 pc ===> Bahan yang ringan dan mudah dilipat sehingga tidak banyak menambah beban saat berangkat ke Masjid
  6. Kulot : 2 pcs  ===> berbahan nyaman sebagai dalaman gamis
  7. Singlet Kaos berbahan nyaman 3 pcs===> Saya sempat membeli dalaman / singlet yang bersaku  dengan tujuan tuk menyimpan uang atau surat-surat berharga. namun sayang malah tidak terpakai karna bahannya tebal sehingga kurang nyaman.
  8. Kaos Kaki jari : 6 pcs ===> Saya tidak begitu rekomendasikan kaos kaki yang khusus untuk wudhu ya, karena malah menggangu saat berjalan. apalagi jika sering thawaf bisa mengakibatkan telapak kaki kapalan dan lecet.
  9. Daster Batik 2 pcs ===> Untuk di kamar. Saya baru menyadari setelah di Makkah dan Madinah ibu-ibu Indonesia banyak yang menggunakan baju batik panjang dan ternyata itu sangat sangat nyaman untuk dipakai sehari-hari selama di tanah suci. bukan hanya untuk busana tidur saja.
  10. Bra dan Celana Bahan @ 5 pcs
  11. Celana Kertas : 3 pack  ===>Berguna untuk perjalanan panjang seperti dari tanah air  ke Arab dan sebaliknya, begitu juga saat puncak-puncak haji di Arofah, Muzdalifah dan Mina. sayang tak ada yang jual bra kertas hehehehe.
  12. Pembalut dan Pantyliner @1 pc === > sesuai kebutuhan saja
  13. Ciput Jilbab ===> 2 pcs
  14. Sisir dan Karet Rambut 1 pack===> Hal penting namun sering terlupakan
  15. Peniti dan Jarum Pentul @ 1 pack
  16. Niqob / Cadar ===> bisa didapatkan di toko-toko di tanah suci. Bermanfaat sekali tuk menahan panas terik dan debu saat perjalanan. berhubung saya termasuk yang tidak telaten menggunakan lotion sunscreen.
  17. Handuk kecil : 3 pcs
  18. Handuk Mandi  :1 pc
  19. Tisu Mandi 2 pc

Baca lebih lanjut